Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim, Fakultas Biologi Uniro Undang BMKG dalam Seminar Nasional
(Sabtu, 12/11/2022), Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIOR) Universitas Ronggolawe Tuban menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “Upaya Indonesia dalam Menghadapi Tantangan Perubahan Iklim” di deung Perpusatakaan Lantai 3. Isu perubahan iklim yang diangkat oleh Panitia merupakan respon dan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap kenyataan bahwa ciri perubahan iklim sudah semakin terlihat. Seminar ini mengundang BMKG Stasiun Meteorologi Tuban yang diwakilkan oleh Alia Rahmi Nasution dan narasumber kedua yaitu Bapak Dr.Muhammad Rizza Pahlevi, S.Si.,M.P dari praktisi. Acara ini dibuka dengan sambutan dari Kaprodi Ilmu Biologi yaitu Ibu Riska Andriani.
Materi yang diangkat BMKG Tuban dalam seminar ini adalah Adaptasi dan Mitigasi dalam Menghadapi Perubahan Iklim. Alia sebagai Narasumber membuka materi dengan menunjukkan ciri perubahan iklim dalam lingkup global, regional yaitu wilayah Indonesia serta lingkup Kabupaten Tuban. Dari data yang dikumpulkan memang terlihat trend suhu meningkat, pola hujan berubah seta peningkatan kejadian bencana hiderometeorologi di Kabupaten Tuban. Selain itu, BMKG juga menyampaikan proyeksi iklim Kabupaten Tuban ke depannya.
Berdasarkan ciri perubahan iklim yang sudah telihat serta proyeksi iklim, BMKG melalui seminar ini mengajak masyarakat terutama Mahasiswa untuk sadar dan melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim. Dalam upaya adaptasi, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap becana alam, karena dampak perubahan iklim yang paling terlihat adalah bencana alam. Kemudian memperbanyak aktifitas yang sifatnya tidak merugikan lingkungan, sebisa mungkin menanam pohon di lingkungan rumah untuk mengurangi efek bumi yang semakin hangat serta mempertahankan hutan. Untuk upaya mitigasi, walaupun peran pemerintah selaku pembuat keputusan jauh lebih besar teapi memang ada langkah kecil yang bisa dilakukan masyarakat. Diantara langkah kecil tersebut adalah beralih ke peralatan listrik yang ramah lingkungan, tidak berperilaku konsumtif, dan menggunakan tranportasi umum jika tersedia. Usaha mitigasi tersebut dilakukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang semakin banyak jumlahnya di atmosfer.
Selanjutnya, pemaparan kedua dari Bapak Rizza dengan tema “Dampak Perubahan Iklim dalam Bidang Pertanian” yang disampaikan secara daring. Menurut beliau, kondisi peubahan iklim yang menyebabkan perubahan pola hujan menjadikan tanaman menjadi stress. Akibatnya dapat mengurangi produksi. Beliau menyampaikan bahwa salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah perubahan pola tanam baik masa tanam maupun medianya. Kemudian dihimbau agar petani dapat menggunakan sistem yang lebih ramah lingkungan, sebab selama ini bidang pertanian maupun perkebunan telah memberi peran dalam pemanasan global seperti pembakaran lahan dan penggunaan pupuk kimia.
Setelah penyampaian, mahasiswa dan peserta diberi kesempatan untuk bertanya kepada kedua narasumber. Diskusipun berjalan lancar dan dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata kepada kedua narasumber. Selanjutnya foto bersama menjadi acara penutup dari seminar yang perdana dilaksanakan oleh HIMBIOR ini. (ARN)