Kamis, 21 11 2024
STANDAR WAKTU INDONESIA 16:43:45 WIB

Bojonegoro, 9 Agustus 2024 – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melakukan upaya serius dalam mengatasi krisis air bersih yang melanda sejumlah desa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah operasi modifikasi cuaca (OMC) oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, yang berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 9 hingga 12 Agustus 2024.

Operasi modifikasi cuaca di Bojonegoro ini bertujuan untuk meningkatkan debit air di waduk dan embung serta mengatasi kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah. Kepala Stasiun Meteorologi Tuban, Zem Irianto Padama membenarkan adanya operasi tersebut. “Memang ada laporan kekeringan di Bojonegoro, akhirnya OMC dilakukan untuk menurunkan hujan,” ujarnya.

Operasi modifikasi cuaca dilakukan dengan cara menyebarkan bahan semai ke dalam awan menggunakan pesawat yang diterbangkan dari Bandara Ngloram, Kabupaten Blora. Namun, hasil yang diperoleh dari operasi ini kurang optimal. “Dari beberapa hari dilaksanakan modifikasi cuaca, hanya menghasilkan hujan di hari pertama, namun intensitasnya kecil,” tambah Zem.

Potensi Hujan Rendah

Kalaksa BPBD Bojonegoro Laela Nor Aini menjelaskan bahwa operasi akhirnya dihentikan karena potensi pertumbuhan awan hujan yang rendah. Karena agar hujan dapat turun, harus ada awan konvektif yang bisa disemai agar tumbuh menjadi awan hujan.

Berdasarkan data pemantauan satelit BMKG, kondisi cuaca di Kabupaten Bojonegoro diperkirakan masih tetap sama hingga 19 Agustus mendatang. Artinya, tidak ada potensi pertumbuhan awan hujan dalam waktu dekat. Oleh karena itu, operasi modifikasi cuaca dihentikan  sambil menunggu perkembangan cuaca yang lebih mendukung.

Operasi modifikasi cuaca bojonegoro Operasi modifikasi cuaca bojonegoro Operasi modifikasi cuaca bojonegoro

Scroll to top