Jumat, 22 11 2024
STANDAR WAKTU INDONESIA 05:59:27 WIB

Rapat Koordinasi Antisipasi Bencana saat Musim Hujan di Kabupaten Tuban

Kabupaten Tuban telah memasuki musim hujan sejak awal Oktober, dan sejak masa peralihan musim hingga masuknya musim hujan telah terjadi bencana hidrometeorologi seperti Banjir dan Angin Kencang. Pemerintah pun tidak tinggal diam dan dengan segera mengadakan Rapat Koordinasi Antisipasi Musim Hujan yang dilaksanakan tanggal 14 Oktober 2022 di Ruang Rapat Ronggolawe Kantor Bupati Tuban. Pada rapat ini, Pemkab Tuban mengundang BMKG Stasiun Meteorologi Tuban sebagai pembicara utama untuk menyampaikan bagaimana prakiraan kondisi hujan periode 2022/2023. Rapat ini tidak hanya dihadiri oleh perangkat pemerintahan, para stakeholder, akademisi, relawan, organisasi serta dari perguruan silat pun ikut hadir.

Bapak Zem Irianto Padama, selaku Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Tuban membuka paparan dengan menyampaikan parameter Prakiraan musim hujan yang meliputi informasi awal musim hujan, jumlah curah hujan, sifat hujan serta puncak musim hujan (https://www.instagram.com/p/Ci2Dk17JsAp/). Beliau juga menjelaskan analisis kondisi atmosfer di Kabupaten yang menjadi penyebab mengapa tejadi hujan lebat penyebab banjir di Kabupaten Tuban. Berdasarkan hasil analisis, kondisi tersebut disebabkan oleh Atmosfer yang sedang labil akibat fenomena MJO (Madden Julian oscilation), suhu perairan laut Jawa yang hangat serta adanya belokan angin di atas wilayah Jawa Timur. Beliau juga memaparkan data BPBD mengenai wilayah Rawan Bencana Hidrometeorologi. (Dapat dilihat pada gambar di bawah ini) :

Bagaimana kondisi puncak musim hujan tahun ini ?

Musim hujan tahun 2022 yang datang lebih awal dari kondisi normal disebabkan oleh kehadiran fenomena La Nina. Fenomena ini juga yang menyebabkan curah hujan di Kabupaten Tuban meningkat sekitar 10 – 60% dari normalnya. Kabar baik mengenai hal tersebut yang disampaikan oleh Pegawai Stamet Tuban yaitu Zumrotul Unsuriyah bahwa berdasarkan prakiraan, Fenomena La Nina tidak berpengaruh secara signifikan pada periode puncak musim hujan yaitu Januari hingga Februari. Artinya tidak ada amplifikasi penguatan La Nina pada puncak musim, sehingga fenomena La Nina tidak akan memperparah kondisi puncak musim hujan di wilayah Kabupaten Tuban.

Rekomendasi BMKG untuk Pemerintah dan masyarakat ?

  1. Perlu diwaspadai cuaca ekstrem khususnya hujan lebat pada masa peralihan dan awal musim hujan 2022/2023 yang berpotensi menimbulkan banjir bandang, longsor, sedimentasi waduk dan keperluan inspeksi struktur bangunan dan jaringan.
  2. Penyesuaian Musim Hujan 2022/2023 untuk masa tanam serta melakukan panen air hujan dan mengisi waduk, danau, embung yang berguna pada periode musim kemarau yang akan datang.
  3. Peningkatan kerjasama antar daerah untuk pengurangan resiko bencana hidrometerologi , mengencarkan secara masif melalui sosialisasi, edukasi dan literasi untuk meningkatkan pemahaman, kepedulian PEMDA, masyarakat dan pihak terkait dalam pencegahan/pengurangan resiko bencana hidrometeorologi.
  4. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan iklim dari BMKG melalui website, akun media sosial BMKG, Aplikasi Info BMKG, atau pun dapat langsung menghubungi BMKG terdekat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top