Awal Syawal Telah Ditetapkan Walau Rukyat Hilal Tidak Teramati
Minggu ( 01 Mei 2022 ) – Pengamatan hilal awal syawal di Kabupaten Tuban dilaksanakan di puncak tertinggi Tuban di ketinggian 269 meter di atas permukaan laut. Lokasi berada di Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban tepatnya di Menara Rukyatul Hilal. Pengamatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban dengan mengundang BMKG Stasiun Meteorologi Tuban dan Stasiun Geofisika Nganjuk.
Menurut Bapak Ahmad Munir selaku Kepala Kantor Kemenag Tuban, berdasarakan teori atau perhitungan (hisab) bahwa ketinggian bulan sudah 6 derajat. Nilai ini sudah melebihi 3 derajat yang merupakan ketentuan baku mengenai awal bulan baru. Beliau juga memastikan bahwa 1 Syawal memang jatuh pada esok hari yaitu 2 Mei 2022.
Selanjutnya dilakukan rukyat yaitu pengamatan visibilitas hilal menggunakan teropong milik Kemenag Tuban dengan jenis Celestron AstroMaster 80AZS type manual. Pengamatan dilakukan setelah terjadi konjungsi atau ijtima’ (bulan baru). Menurut BMKG Stasiun Geofisika Nganjuk, Konjungsi terjadi pada tanggal 1 Mei pukul 03.27 WIB dengan elongasi 5.20°. Selanjutnya dilakukan pengamatan visibilitas hilal tepat saat matahari terbenam, namun sayangnya tidak terlihat baik menggunakan alat maupun mata langsung akibat cuaca berawan di sekitar lokasi pengamatan. BMKG Stasiun Meteorologi Tuban mengakui memang telah tumbuh awan hujan disekitar Senori sekitar pukul 16.00 WIB. Awan ini telah menyebabkan hujan kemudian meluruh dan meluas di cakrawala sehingga menjadi penghalang.
Hasil sidang yang telah ditetapkan oleh Hakim Pengadilan Agama Tuban menyebutkan bahwa hilal 1 Syawal 1443 Hijriah tidak terlihat baik menggunakan alat maupun mata langsung, tetapi pengamatan di wilayah terdekat yaitu Gresik dan Jombang positif terlihat sehingga 1 Syawal ditetapkan esok hari tanggal 2 Mei. Sidang tersebut sekaligus menutup acara pengamatan Rukyat Hilal ini. Secara terpisah, Bapak Ahmad Munir menambahkan bahwa ketika salah satu daerah telah terlihat hilal sudah bisa mewakili seluruh Indonesia untuk memulai bulan Syawal. Sebab inti dari kegiatan rukyat hilal bukan untuk melihat keberadaan hilal, tetapi untuk membuktikan hasil hisab hilal yang bertujuan agar hisab dan rukyat akan selalu sinkron.