Hilal Tak Terlihat, Awal Ramadhan Akan Jatuh pada Tanggal 12 Maret

Minggu, 10 Maret 2024 – Awal Ramadhan 2024 diamati tim pengamat Badan Hisab Rukyat (BHR) Kementerian Agama Kabupaten Tuban dengan mengundang BMKG Stasiun Meteorologi Tuban beserta Stasiun Geofisika Nganjuk. Pengamatan hilal kali ini di laksanakan di Menara Rukyatul Hilal Desa Banyuurip, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Ketinggian dari menara hilal ini sekitar 269 meter di atas permukaan laut.

Menurut Prakirawan Cuaca Kabupaten Tuban, kemungkinan hilal dapat diamati sangat kecil sebab berdasarkan monitoring radar cuaca kondisi cuaca di Desa Banyuurip  berawan tebal serta munculnya awan konvektif Cumulonimbus yang berpotensi menyebabkan hujan serta awan yang akan menghalangi pengamatan di sekitar menara hilal. Namun, pengamatan harus tetap dilaksanakan oleh Tim BHR. Pengamatan hilal menggunakan teropong Celestron AstroMaster 80AZS type manual.

Pengamatan hilal pun dilaksanakan selama 5 menit pada pukul 17.50 tepat saat matahari terbenam agar visual hilal yang sangat tipis dapat terlihat. Namun, pengamatan yang dilakukan menyatakan bahwa hilal tidak terllihat baik menggunakan teropong maupun mata telanjang.

Berdasarkan perhitungan, posisi hilal mustahil untuk terlihat sebab ketinggiannya pada tanggal 10 Maret 2024 hanya sebesar -0.33° di Jayapura dan 0.87° di Sumatera Barat (Sumber : Pusat Tanda Waktu BMKG). Ini artinya bulan Sya’ban akan digenapkan esok harinya menjadi 30 (tanggal 11 Maret) dan 1 Ramadhan akan dimulai pada tanggal 12 Maret. Putusan ini juga dibacakan dan ditetapkan saat sidang Isbat di lokasi pengamatan hilal yang dipimpin oleh Kepala Pengadilan Agama Kabupaten Tuban.

Scroll to top